Formula Anti Rayap Buatan Anak SD Ini Raih Penghargaan Perak di Korea Selatan.


Muhammad Zulfikar Avicenna menjadi salahsatu dari sekian banyak anak berusia belia yang mampu menunjukan kemampuannya di bidang ilmu pengetahuannya. Karya yang ia ciptakan mungkin terasa sederhana, namun di balik itu semua memiliki manfaat yang demikian kontekstual dengan kebutuhan orang-orang di kehidupan nyata secara umum.

Muris kelas V B SD Semesta Bilingual Boarding School, asal Semarang, Jawa Tengah ini menemukan sebuah formula yang bisa membantu permasalahan kerusakan benda karena rayap. Seperti diketahui jika rayap merupakan sebuah binatang yang seringkali menjadi hama pengganggu dengan merusak sejumlah funiture seperti rak buku atau pintu yang terbuat dari kayu. Tentunya karya penemuan Cena ini terdengar sederhana, namun sebenarnya di balik itu justru itulah yang sebenarnya menjadi kebutuhan dari masyarakat secara umum.

Dibantu teman sekelasnya yaitu Muhammmad Baiata Farisi, Cena mememulai penelitiannya mengenai formula anti rayap ini setelah melihat kerusakan rak buku di perpustakaan sekolahya akibat dari gangguan rayap. Merasa risih karena ganguan rayap yang dirasanya sangat merugikan akhirnya timbulah ide untuk membuat sebuah formula anti rayap.

Dibantu Oleh Umarudin selaku guru pembimbing Cena dan Farisi kemudian meneliti sejumlah bahan yang kemudian bisa dijadikan dasar pembuatan formula tersebut. Pilihan akhirnya jatuh kepada buah Bintaro yang memang dikenal memiliki racun yang cukup kuat. Pembuatan formula tersebut terbilang sederhana, dasar pembuatan formula pun diambil dari pelajaran yang mereka terima dari buku sehari-hari di sekolah dan juga dari internet.

Begitu membanggakannya adalah ketika secara tidak disangka formula tersebut mampu memenangkan medali perak dalam ajang World Creativity Festival 2015. Cena dan Farisi mengirimkan karyanya secara tidak senagaja setelah beberapa bulan sebelumnya karya mereka tersebut selesai, namun tidak disangka malah keluar sebagai salahsatu juara dalam ajang tersebut. Kedua anak tersebut atampil di hadapan para juri di Daejon, Korea dan menampilkan slide serta mempresentasikan karyanya tersebut dengan menggunakan bahasa Inggris. Meskipun demikian memang sejak awal keberangkatan mereka sudah yakin bisa menang dan mendapatkan penghargaan dari ajang tersebut.

Begitu mengagumkannya formula tersebut, sehingga dengan beberapa kali semprot saja rayap yang ada sudah mati. Prestasi yang didapat kedua nak tersebut sebenarnya merupakan kali keduanya siswa dari SD Semesta Bilingual Boarding School mendapatkan medali perak di ajang yang sama. Sebelumnya karya kulit durian yang dibuat untuk menjernihkan kembali minyak jelantah atau minyak kotor bekas pakai. Prestasi mereka juga tidak lepas dari dukungan pihak sekolah yang luar biasa besarnya.


sumber; faktual

0 komentar:



Posting Komentar